Dibuat sebagai tugas demonstrasi kontekstual modul 3.1 (Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran)
Saat mengikuti Program Guru Penggerak saya berpikir pelatihan ini seperti pelatihan-pelatihan yang saya ikuti di SIM-PKB. Setelah tahu bahwa lama pelatihannya 9 bulan saya mulai menyadari bahwa nantinya pelatihan ini akan berat. Dan benar saja, pada Lokakarya 0 setelah mendengar dan melihat apa saja yang akan dilakukan Calon Guru Penggerak (CGP) saya berfikir apakah saya akan mampu melewatinya karena program ini tentunya menyita waktu, pikiran, dan juga tenaga. Tidak perlu berpikir panjang, ibarat kata saya sudah terlanjur "menceburkan diri" ke kolam yang begitu luas ini. Saya harus bisa menyeberanginya dengan segala kemampuan yang saya punya. Toh saya tidak sendirian, rekan-rekan sesama CGP tentu akan saling membantu. Arahan pengajar praktik (PP) dan fasilitator akan menjadi amunisi tambahan. Ditambah dukungan sekolah melalui kepala sekolah membuat saya yakin akan mampu melewati pendidikan PGP selama 9 bulan ke depan. Sebagai tambahan, saya merupakan CGP angkatan 4 yang merupakan angkatan pertama di Kabupaten Kotawaringin Timur provinsi Kalimantan Tengah.
Banyak ilmu, materi, dan pengalaman baru yang saya dapatkan ketika mengikuti program guru penggerak. Bagaimana saya akan mentransfer dan menerapkannya di sekolah? Tentunya saya akan mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan memulai dari sekarang. Ini juga terkait dengan aksi nyata yang harus ada di setiap modul sebagai bentuk nyata penerapan modul yang sudah dipelajari. Selain itu saya membuat komunitas praktisi dengan mengajak guru (rekan sejawat) yang mempunyai visi dan tujuan yang sama. Komunitas praktisi yang kami beri nama "Kelas Bersih SMAN 3 Sampit" berfokus pada budaya disiplin membuang sampah dan peduli lingkungan. Komunitas praktisi ini juga berfungsi sebagai sarana berbagi saya kepada rekan sejawat tentang program guru penggerak. Harapan saya tentunya akan banyak guru dari sekolah saya yang mengikuti program ini pada angkatan selanjutnya.
Dalam melaksanakan tugas sebagai guru tentunya banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam mengambil suatu keputusan. Langkah awal yang saya lakukan dalam mengambil keputusan adalah mempertimbangkan skala prioritas. Setelah itu menentukan resiko baik positif atau negatif dari setiap pilihan keputusan yang akan saya ambil. Pengambilan keputusan juga didasari prinsip dan paradigma pengambilan keputusan. Prinsip yang mendasari seseorang mengambil keputusan diantaranya:
- Berpikir berbasis hasil akhir (Ends Based Thinking)
- Berpikir berbasis peraturan (Rule Based Thinking)
- Berpikir berbasis rasa peduli (Care Based Thingking)
- Individu melawan masyarakat (komunitas)
- Keadilan melawan rasa kasihan
- Kebenaran melawan kesetiaan
- Jangka pendek melawan jangka panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar